Pendataan atau sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta guna mengetahui pertumbuhan penduduk selama periode 10 tahunan, terus bergulir di lima wilayah kota di DKI Jakarta serta satu wilayah Kabupaten Administrasi yakni Kabupaten Kepulauan Seribu.
Jika sensus di lima wilayah kota berjalan lancar, tidak demikian halnya dengan sensus yang dilakukan di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu yang notabene merupakan wilayah kepulauan di DKI Jakarta. Pasalnya, bagi petugas sensus di Kepulauan Seribu, harus terlebih dahulu melihat kondisi cuaca dan ombak sebelum melakukan tugasnya di tujuh pulau baik yang berpenduduk maupun tidak berpenduduk namun terdapat bangunan dari sekitar 106 pulau yang tersebar di kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Kepala BPS Kabupaten Kepulauan Seribu, Banua Rambe mengatakan, pihaknya telah mengirimkan sebanyak 50 petugas yang terbagi menjadi 13 tim di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan 37 tim di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Masing-masing tim terdiri dari empat orang yang diharapkan mampu mendata sekitar 22 ribu warga yang terintegrasi dalam data kependudukan. "Dari 106 pulau yang ada Kepulauan Seribu sekitar tujuh pulau yang bakal disambangi petugas sensus yaitu setiap pulau yang ada bangunannya," ujar Banua Rambe, Minggu (9/5).
Dia mengungkapkan, dalam melaksanakan tugasnya, petugas sensus di Kabupaten Kepulauan Seribu masih menemui banyak kendala. Meski sudah berjalan selama satu Minggu, hingga kini masih terdapat sejumlah pulau yang belum 100 persen didatangi petugas sensus, seperti yang terjadii di Pulau Sebira. Selain itu, lanjutnya, yang paling terberat adalah membaca cuaca sehingga petugas yang dikirim terpaksa harus menunggu berhari-hari untuk menuju pulau berikutnya untuk melakukan pendataan. "Berbeda dengan di darat. Di sini kita harus menunggu terlebih dahulu sampai cuaca benar-benar bersahabat. Kalau ombak tinggi terpaksa kita menunggu sampai keesokan harinya," kata Banua Rambe.
Akibat keadaan seperti itu, masih kata Banua, pelaksanaan sensus di Kepulauan Seribu agak menemui sedikit kendala, khususnya seperti yang dialami Pulau Sebira yang letaknya tepat di lautan lepas Laut Jawa dan berjarak sekitar 42 mil dari daratan Jakarta dan berdekatan dengan Provinsi Lampung yang sama sekali belum didatangi petugas sensus. "Sudah tiga hari ini kita tidak bisa jalan ke sana karena ombaknya sangat tinggi sekitar satu hingga dua meter. Jika dipaksakan, perjalanan yang ditempuh akan lebih lama lagi dan tidak nyaman bagi petugas," jelasnya.
Jika sudah memungkinkan, sambungnya, maka warga Pulau Sebira yang memiliki sekitar 180 kepala keluarga dapat mulai terdata dalam waktu dekat ini. "Meski demikian, kita tetap optimalkan pendataan bisa selesai tepat waktu. Oleh karena itu, petugas sensus yang berada di sana akan menginap di rumah warga sekaligus melakukan dua tahap untuk menghindari keterlambatan akibat cuaca buruk," katanya.
Meski begitu, Banua mengaku pihaknya sangat terbantu dengan sikap akomodatif yang ditunjukan warga Kepulauan Seribu yang menyambut baik kedatangan petugas sensus yang melakukan pendataan. Dengan begitu, penduduk dalam satu pulau dapat dengan mudah terdata mulai dari mulai yang berada di pelabuhan hingga warga yang berada di ujung pulau "Mereka menyambut baik sekali petugas sensus. Ini sangat membantu tugas kami," tandasnya.
Jika sensus di lima wilayah kota berjalan lancar, tidak demikian halnya dengan sensus yang dilakukan di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu yang notabene merupakan wilayah kepulauan di DKI Jakarta. Pasalnya, bagi petugas sensus di Kepulauan Seribu, harus terlebih dahulu melihat kondisi cuaca dan ombak sebelum melakukan tugasnya di tujuh pulau baik yang berpenduduk maupun tidak berpenduduk namun terdapat bangunan dari sekitar 106 pulau yang tersebar di kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Kepala BPS Kabupaten Kepulauan Seribu, Banua Rambe mengatakan, pihaknya telah mengirimkan sebanyak 50 petugas yang terbagi menjadi 13 tim di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan 37 tim di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Masing-masing tim terdiri dari empat orang yang diharapkan mampu mendata sekitar 22 ribu warga yang terintegrasi dalam data kependudukan. "Dari 106 pulau yang ada Kepulauan Seribu sekitar tujuh pulau yang bakal disambangi petugas sensus yaitu setiap pulau yang ada bangunannya," ujar Banua Rambe, Minggu (9/5).
Dia mengungkapkan, dalam melaksanakan tugasnya, petugas sensus di Kabupaten Kepulauan Seribu masih menemui banyak kendala. Meski sudah berjalan selama satu Minggu, hingga kini masih terdapat sejumlah pulau yang belum 100 persen didatangi petugas sensus, seperti yang terjadii di Pulau Sebira. Selain itu, lanjutnya, yang paling terberat adalah membaca cuaca sehingga petugas yang dikirim terpaksa harus menunggu berhari-hari untuk menuju pulau berikutnya untuk melakukan pendataan. "Berbeda dengan di darat. Di sini kita harus menunggu terlebih dahulu sampai cuaca benar-benar bersahabat. Kalau ombak tinggi terpaksa kita menunggu sampai keesokan harinya," kata Banua Rambe.
Akibat keadaan seperti itu, masih kata Banua, pelaksanaan sensus di Kepulauan Seribu agak menemui sedikit kendala, khususnya seperti yang dialami Pulau Sebira yang letaknya tepat di lautan lepas Laut Jawa dan berjarak sekitar 42 mil dari daratan Jakarta dan berdekatan dengan Provinsi Lampung yang sama sekali belum didatangi petugas sensus. "Sudah tiga hari ini kita tidak bisa jalan ke sana karena ombaknya sangat tinggi sekitar satu hingga dua meter. Jika dipaksakan, perjalanan yang ditempuh akan lebih lama lagi dan tidak nyaman bagi petugas," jelasnya.
Jika sudah memungkinkan, sambungnya, maka warga Pulau Sebira yang memiliki sekitar 180 kepala keluarga dapat mulai terdata dalam waktu dekat ini. "Meski demikian, kita tetap optimalkan pendataan bisa selesai tepat waktu. Oleh karena itu, petugas sensus yang berada di sana akan menginap di rumah warga sekaligus melakukan dua tahap untuk menghindari keterlambatan akibat cuaca buruk," katanya.
Meski begitu, Banua mengaku pihaknya sangat terbantu dengan sikap akomodatif yang ditunjukan warga Kepulauan Seribu yang menyambut baik kedatangan petugas sensus yang melakukan pendataan. Dengan begitu, penduduk dalam satu pulau dapat dengan mudah terdata mulai dari mulai yang berada di pelabuhan hingga warga yang berada di ujung pulau "Mereka menyambut baik sekali petugas sensus. Ini sangat membantu tugas kami," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar